Selasa, 09 Desember 2014

Tempat Wisata di Jawa Timur

1. Gunung Bromo di Malang

  Pesona keindahan matahari terbit (sunrise) di Gunung Bromo adalah salah satu yang terbaik yang dapat Anda rasakan di puncak Penanjakan. Gunung Bromo tidaklah sebesar gunung api lainnya yang ada di Indonesia, tetapi gunung ini memiliki pemandangan yang spektakuler dan dramatis. Keindahannya yang luar biasa membuat wisatawan yang mengunjunginya akan berdecak kagum.
Gunung Bromo memiliki karakter alam yang menawan, hamparan lautan pasir yang luas, udara segar, dan berhawa dingin. Inilah yang membuat tempat wisata di Jawa Timur ini disukai para wisatawan, sebuah destinasi yang menantang untuk ditaklukkan.
Ketika matahari mulai kembali ke peraduannya, lautan pasir Gunung Bromo ini terlihat menawan dengan rona jingga yang menyelimutinya. Pemandangan indah ini bahkan dapat Anda saksikan dari Cemorolawang, sebuah pintu masuk ke area wisata Gunung Bromo ini.
Berkuda di atas lautan pasir yang hanya dimiliki taman nasional ini merupakan pengalaman yang luar biasa. Lautan pasir ini begitu luas dan terletak pada ketinggian 2.392 meter, sebuah keunikan alam yang hanya dapat Anda temui di bumi Indonesia.

2. Kawah Ijen di Banyuwangi

   Kawah Ijen adalah kawah danau terbesar di pulau Jawa. Pesona tempat wisata di Jawa Timur yang satu ini adalah pada danau belerang yang berwarna tosca dan api biru (blue fire). Anda dapat menyaksikan panorama memikat ini pada saat malam hari hingga menjelang subuh.
Untuk mencapai kawah, Anda harus mendaki setinggi 3 km, ini akan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kemiringan pendakian adalah 25-35 derajat. Rasa lelah mendaki akan terbayar lunas tatkala mendapati pesona indah blue fire di salah satu tempat wisata di Banyuwangi nan memikat ini.

3. Pantai Plengkung di Banyuwangi

   Reputasi Pantai Plengkung sebagai salah satu tempat wisata di Jawa Timur telah mendunia. Berjuluk “The Seven Giant Waves Wonder”, pantai ini begitu disukai para peselancar mancanegara memiliki tujuh gulungan ombak hingga setinggi 6 meter.
   Pantai di Banyuwangi ini adalah pantai yang terkenal sebagai tempat surfing di Jawa Timur. Banyak wisatawan asing dari Bali berkunjung ke pantai Plengkung ini dengan tujuan menaklukkan gelombangnya yang ganas. Pantai ini adalah bagian dari Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi.

4. Pantai Pulau Merah di Banyuwangi

   Tanah yang berwarna merah, bentuknya menyerupai sebuah bukit kecil, terletak tak jauh dari bibir pantai yang memiliki pasir putih sepanjang 3 km, inilah sebab mengapa tempat wisata Jawa Timur yang satu ini dinamakan sebagai Pantai Pulau Merah. Inilah salah satu pesona yang dimiliki pantai di Banyuwangi.
   Selain Plengkung, pantai ini juga adalah tempat surfing yang menarik di Banyuwangi. Pantai Pulau Merah memiliki ketinggian gelombang hingga 4-5 meter, sebuah tempat berselancar di Banyuwangi yang menarik bagi para pemula hingga pro. Panorama sunset yang memikat juga dapat Anda rasakan di pantai Jawa Timur yang satu ini.

5. Pantai Klayar di Pacitan

   Terletak di Kecamatan Donorojo, Pacitan, Pantai Klayar adalah salah satu tempat wisata di Jawa Timur yang ramai dikunjungi wisatawan. Pesona pantai ini ada pada hamparan pasir putih, batu karang yang menyerupai Sphinx, karang bolong, seruling laut, dan air mancur alami setinggi 10 meter.
   Objek wisata Pacitan yang satu ini dikenal sebagai salah satu destinasi liburan yang menarik. Pantai Klayar diapit oleh tebing-tebing yang tinggi dan tersedia menara pandang bagi Anda yang ingin menikmati panorama eksotiknya. Anda akan menjumpai banyak karang dan batuan gunung di pantai ini. Anda dapat bermain-main di air laut, namun tidak untuk berenang.

6. Gua Gong di Pacitan

   Goa Gong terletak di Desa Bomo, sebuah gua yang indah dan cukup dalam diantara gugusan gua-gua yang berada di di sekitarnya. Goa ini adalah salah satu yang terkenal dari sejumlah tempat wisata di Pacitan. Selain keindahan bentuk stalaktit dan stalagmitnya, keunikan Gua Gong juga adalah karena stalaktit dan stalakmit tertentu dapat berbunyi seperti gong ketika dipukul.
   Dari sinilah gua ini mendapatkan namanya. Konon, dulu gua ini dianggap angker karena sering terdengar suara gamelan, termasuk bunyi suara gong dari dalam gua. Gua Gong merupakan gua horizontal, artinya bahwa untuk menelusurinya tidak memerlukan peralatan dan keahlian khusus.
   Fasilitas yang dibangun memberi kemudahan akses bagi pengunjung untuk mengeksplorasi tempat wisata di Jawa Timur yang satu ini. Gua Gong hanya memiliki satu akses pintu masuk sekaligus pintu keluar. Inilah alasan Goa Gong dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata keluarga yang menarik di Pacitan.

7. Pulau Sempu di Malang

   Pulau Sempu di Malang ini memiliki daya tarik utama nan memikat, yakni Laguna Segara Anakan, sebuah pantai di dalam pulau dengan hamparan pasir putih dan memiliki luas 4 ha. Air di laguna ini adalah air laut yang dipisahkan oleh bebatuan karang.
   Salah satu objek wisata di Jawa Timur ini sesungguhnya adalah kawasan konservasi, bukan sebuah destinasi wisata. Inilah sebab mengapa Anda harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari instansi yang berwenang untuk dapat tiba di Pulau Sempu ini. Melakukan trekking penjelajahan di kawasan Pulau Sempu adalah sebuah hal yang sangat menyenangkan, selain itu Anda dapat berkemah di sana dengan suguhan suasana private nan intim di tengah-tengah alam.

8. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Malang

   Inilah kawasan gunung berapi terbesar di Jawa Timur, mencakup area seluas 800 km persegi. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah kawasan konversi, memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektar, berada pada ketinggian ± 2.100 meter dari permukaan laut.
   Banyak hal memikat yang dapat Anda peroleh dari kawasan tempat wisata di Jawa Timur yang terkenal ini. Di antaranya, pergi ke Cemorolawang untuk melihat dari kejauhan hamparan lautan pasir dan kawah Bromo serta tempat berkemah. Atau, mengarungi laut pasir Tengger dengan berkuda, bisa juga menyewa jeep untuk menjelajahi lautan pasir.
   Di Pananjakan, Anda akan disuguhi panorama alam gunung Bromo, gunung Batok, dan gunung Semeru yang sungguh memikat hati, di Pananjakan ini pula panorama sunset dan sunrise paling memikat dapat Anda temui.
   Jika suka, Anda dapat pergi menjumpai danau-danau yang sangat dingin dan selalu berkabut, danau ini sering digunakan sebagai tempat transit pendaki Gunung Semeru. Selain itu, masih ada Ranu Darungan, sebuah tempat berkemah serta kegiatan pengamatan satwa/tumbuhan dan panorama alam yang menawan.

9. Arung Jeram Pekalen di Probolinggo

   Sungai Pekalen terletak di Desa Ranu Gedang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Inilah tempat di mana Anda dapat menjajal adrenalin dan mentang arus deras sungai Pekalen. Terletak sekitar 25 km dari kota Probolinggo, Arung Jeram Pekalen adalah sebuah objek wisata di Probolinggo yang populer, menyuguhkan Anda tantangan yang berpadu dengan keindahan alam yang menawan.
   Di sepanjang perjalanan mengarungi sungai ini, Anda akan menyaksikan keindahan 7 air terjun dan goa-goa kelelawar yang sesekali memekik beterbangan. Bebatuan sungai yang yang alami serta airnya yang jernih terasa sungguh menyegarkan tatkala menyiram tubuh. Beberapa operator arung jeram di Pekalen menawarkan paket arung jeram keluarga, dimana anda dapat membawa serta Anak Anda walau masih berumur 6 tahun.

10. Air Terjun Madakaripura di Probolinggo

   Masyarakat lokal meyakini Air Terjun Madakaripura sebagai tempat meditasi terakhir Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit. Konon, sumber kekuatan sang patih yang luar biasa berasal dari dalam gua di dekat Air Terjun Madakaripura. Di sana Gajah Mada sering datang untuk bermeditasi.
   Air terjun yang menjulang tinggi ini dijuluki air terjun abadi karena tidak pernah berhenti mencurahkan tirai air halus serupa curahan hujan bagi orang-orang yang dapat melintas di bawahnya. Air Terjun Madakaripura terkesan mistis, namun akan memberi suguhan yang memukau bagi siapa saja yang melihatnya. Masuklah ke dalam “ruang” berketinggian 200 meter tersebut, saksikan pesona sinar matahari yang menyorot lumut hijau basah di dinding berbatu disertai suara gemuruh air.

11. Pantai Bandealit di Jember

   Pantai Bandealit adalah bagian dari Taman Nasional Meru Betiri, sebuah destinasi wisata di Jember yang populer. Menyusuri sungai menggunakan speedboat, berkano, atau melihat burung yang banyak hidup di kawasan taman nasional adalah beberapa kegiatan wisata yang menarik yang dapat Anda lakukan.
   Melakukan olahraga air seperti body surfing di pantaiJember ini adalah salah satu yang diminati banyak wisatawan, Anda dapat menyewa perlengkapan yang telah disediakan oleh pihak pengelola pantai.

12. House Of Sampoerna di Surabaya

   House Of Sampoerna adalah sebuah museum diSurabaya, berdiri megah di kompleks bangunan bergaya kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1862, merupakan situs bersejarah yang dilestarikan sertatempat wisata di Surabaya yang menarik untuk dikunjungi.
   Di masa awalnya, bangunan ini digunakan sebagai panti asuhan putra yang dikelola oleh pemerintah Belanda, pada tahun 1932 kompleks ini dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna, untuk dijadikan pabrik rokok Sampoerna yang pertama. Hingga sekarang, kompleks ini masih berfungsi sebagai pabrik untuk memproduksi rokok.

13. Jawa Timur Park di Malang

   Terletak di daerah Kota Wisata Batu di Malang, Jawa Timur Park adalah tempat wisata di Jawa Timur yang populer di kalangan wisatawan. Anda dapat pergi ke Jatim Park 1, sebuah tempat wisata di Malang yang mengusung konsep taman bermain dan belajar serta dikelilingi hawa pegunungan yang begitu segar. Tersedia berbagai wahana permainan di tempat ini.
   Sementara itu, Jatim Park 2 menyuguhkan Anda hiburan kebun binatang yang menarik, dengan ketersediaan rute-rute mengelilingi Secret Zoo untuk menyaksikan berbagai binatang yang lucu dan menghibur.

14. Gunung Kelud di Kediri

   Daya tarik utama tempat wisata Jawa Timur yang satu ini adalah pada kubah lava. Para pecinta gunung akan suka datang ke objek wisata Kediri ini. Tersedia jalur setapak bagi Anda yang ingin melakukan pendakian ke puncak Gunung Kelud.
   Anda dapat menikmati sejumlah kegiatan yang menarik di kawasan wisata Gunung Kelud di Kediri ini, di antaranya adalah flying fox, mandi air panas, serta panjat tebing.

Selasa, 25 November 2014

Mari berbagi ( mendaftarkan sertifikat tanah )

 Cara maendaftarkan sertifikat tanah
  Sebelum kita membahas mengenai tata cara pensertifikatan tanah girik, saya merasa perlu untuk menjelaskan, apa itu tanah girik. Secara awam, tanah girik adalah istilah populer dari tanah-tanah yang belum bersertifikat. Walaupun itu berbentuk tanah bekas hak milik adat atau tanah-tanah hak lain (seperti Eigendom, Verponding, dll) yang belum di konversi menjadi salah satu tanah hak tertentu (Hak milik, hak guna bangunan, hak pakai, hak guna usaha).  Tanah bekas hak milik adat yang belum didaftarkan atau di sertifikat kan pada Kantor Pertanahan setempat di lingkungan masyarakat sebutannya bisa bermacam2, antara lain: girik, petok D, rincik, ketitir, dll.
   Selain tanah bekas hak milik adat, masih terdapat beberapa jenis tanah lainnya, yaitu: tanah garapan, tanah verdedaal (milik tuan tanah), tanah hak sewa jaman belanda, serta tanah-tanah verponding lainnya. Berbeda dengan “Tanah Girik” yang merupakan tanah bekas hak milik adat, tanah-tanah hak barat seperti Verponding Indonesia, Eigendom Verponding, erfpacht, opstaal, vruchtgebruik, dll. Tanah-tanah hak barat tersebut seharus nya pada tahun 1960 pada saat lakukannya unifikasi Hukum Tanah dengan lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria, maka seluruh tanah-tanah hak barat dan tanah adat dilakukan konversi secara serentak. Namun demikian, di lapangan masih banyak rakyat yang karena ketidak fahamannya, belum mengajukan permohonan konversi hak atas tanah yang dimilikinya. Untuk penjelasan tentang hak-hak barat tersebut bisa di baca di sini
Berhubung terdapat begitu banyaknya jenis hak atas tanah yang belum bersertifikat, dengan metode pendaftaran (pensertifikatan) yang berbeda-beda, maka perlu saya buat disclaimer di sini, bahwa dalam pembahasan kita kali ini adalah metode pendaftaran/pensertifikatan atas tanah girik yang merupakan tanah bekas hak milik adat. Karena dalam praktik jenis tanah hak inilah yang paling banyak terjadi di lapangan. Pensertifikatan untuk tanah-tanah jenis hak lainnya maupun permohonan konversi atas tanah-tanah hak barat akan saya bahas kemudian secara tersendiri. Insya Allah! :-)
Peralihan hak atas tanah girik tersebut biasanya dilakukan dari tangan ke tangan, dimana semula bisa berbentuk tanah yang sangat luas, dan kemudian di bagi2 atau dipecah2 menjadi beberapa bidang tanah yang lebih kecil. Peralihan hak atas tanah girik tersebut biasanya dilakukan di hadapan Lurah atau kepala desa. Namun demikian, banyak juga yang hanya dilakukan berdasarkan kepercayaan dari para pihak saja, sehingga tidak ada surat-surat apapun yang dapat digunakan untuk menelusui kepemilikannya.
Pensertifikatan tanah girik tersebut dalam istilah Hukum tanah disebut sebagaiPendaftaran Tanah Pertama kali . Pendaftaran tanah untuk pertama kalinya untuk tanah bekas hak milik adat dan tanah garapan, dalam prakteknya prosesnya dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Mendapatkan surat rekomendasi dari lurah/camat perihal tanah yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa atas tanah tersebut belum pernah disertifikatkan serta riwayat pemilikan tanah dimaksud yang dilampirkan dengan surat RIWAYAT TANAH.
2. Pembuatan surat yang menyatakan bahwa tanah tersebut tidak dalam keadaan sengketa dari RT/RW/LURAH
3. Dilakukan tinjau lokasi dan pengukuran tanah oleh kantor pertanahan
4. Penerbitan Gambar Situasi atau Surat Ukur, yang dilanjutkan dengan pengesahannya
5. Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas tanah dan bangunan sesuai dengan luas yang tercantum dalam Gambar Situasi atau Surat Ukur. Pembayaran BPHTB tersebut dilakukan apabila tanah yang dimohon berasal dari tanah negara atau tanah garapan. Atau dalam hal pada waktu proses pelaksanaan AJBnya dulu, BPHTB tersebut belum dibayarkan. Jika berasal dari tanah bekas hak milik adat, tidak ada biaya BPHTB tersebut.
6. Proses pertimbangan pada panitia A
7. Pengumuman di Kantor Pertanahan dan Kantor Kelurahan/Kecamatan letak tanah setempat selama lebih kurang 2 bulan
8. Pengesahan pengumuman
9. Penerbitan Sertifikat tanah.
Untuk proses pensertifikatan tanah tersebut hanya dapat dilakukan jika pada waktu pengecekan di kantor kelurahan setempat dan kantor pertanahan terbukti bahwa tanah tersebut memang belum pernah disertifikatkan dan selama proses tersebut tidak ada pihak-pihak yang mengajukan keberatan (perihal pemilikan tanah tersebut).
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan sehubungan dengan hal ini adalah:
1. Berapa biaya yang diperlukan untuk mensertifikatkan tanah bekas hak milik adat tersebut?
Hal ini sangat variatif, tergantung dari 3 hal, yaitu:  lokasi tanah, nilai jual objek pajak (NJOP) dan luas tanah dimaksud. Untuk itu bisa di konfirmasikan ke notaris ataupun kantor pertanahan setempat. Jika di lokasi sekitar anda ada program PRONA atau pendaftaran tanah secara sistematik secara serentak, ataupun program LARASITA, sebaiknya anda mengikuti. Karena itu merupakan program dari pemerintah, sehingga tentunya biaya akan menjadi jauh lebih ringan dan prosesnya akan menjadi lebih mudah dibandingkan jika anda mendaftarkan/mensertifikatkan tanah tersebut dengan inisiatif sendiri (baca:Pensertifikatan Tanah Secara Sporadik dan Baca juga: LARASITA)
2. Berapa lama prosesnya?
Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi, dan tidak ada keberatan dari pihak-pihak tertentu, maka proses pensertifikatan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Namun, jika terjadi suatu kendala di lapangan, seperti pemekaran wilayah, tuntutan dari pihak yang merasa berhak, atau sengketa, proses tersebut bisa memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Bahkan hal-hal yang tidak berhubungan juga bisa menghambat proses tersebut, misalnya karena pergantian kepala kantor pertanahan, kesalahan penunjukan batas atau gambar atau human error lainnya, juga bisa menghambat proses tersebut di lapangan.
3. Siapakah yang berhak untuk mengajukan pendaftaran/pensertifikatan tersebut?
Tentu saja yang berhak adalah pemilik yang sah ataupun ahli waris yang sah dari tanah dimaksud ataupun kuasa dari mereka. Sehingga, jika kepemilikan tanah tersebut masih terdaftar atas nama nenek dari pihak yang akan mengajukan permohonan, harus diurus dulu surat-surat waris (keterangan waris) yang menunjukkan bahwa pemohon adalah ahli waris yang sah dari orang yang bersangkutan. Jika pemohon adalah pembeli akhir dari tanah dimaksud, maka pemohon harus membuktikannya dengan melampirkan asli akta jual beli tanah yang berkenaan.
4. Mengapa setelah terbit sertifikat tanahnya, asli akta jual beli dan asli surat-surat tidak dikembalikan ke kami?
Surat-surat tanah yang asli beserta akta jual beli tersebut digunakan sebagai bukti pendaftaran tanah, dan juga dasar penerbitan sertifikat tanah yang anda terima. Hal ini juga mencegah agar asli surat-surat tanah dan akta jual beli tersebut tidak beredar lagi di masyarakat untuk diperjual belikan. Sehingga tidak terjadi potensi konflik di kemudian hari.

Rabu, 18 Juni 2014

Siapakah Jokowi itu ?

Joko Widodo atau Jokowi (lahir di SurakartaJawa Tengah21 Juni 1961; umur 52 tahun) adalah politikus Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta. Ia adalah mantan Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Walaupun pada masa kecilnya pernah tergusur sebanyak tiga kali,[7] ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha furnitur.[7] Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.[8] Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik.[9] Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan,[10] berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan,dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia". Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90% Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012, dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.[14] Ia akan menjabat selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2017. Selama menjabat sebagai gubernur, ia melancarkan berbagai program seperti Kartu Jakarta Sehat,[15] Kartu Jakarta Pintar,[16] lelang jabatan,[17] pembangunan Angkutan Massal Cepat(MRT) dan Monorel,[18][19] pengembalian fungsi waduk dan sungai,[20] serta penyediaan ruang terbuka hijau.[21]
Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media. Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan. Pada awalnya, Ketua Umum PDI-PMegawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014. Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.

Masa kecil

Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo.[28] Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.[29] Ayahnya berasal dariKaranganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuh desa di Boyolali.[30] Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 111 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.[31]
Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun.]Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil memengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.[33]
Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.

Masa kuliah dan berwirausaha

Dengan performa akademis yang dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".
Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi GayoAceh Tengah. Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik Pakdenya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya.
Usaha ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, "Jokowi". Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya

Wali Kota Surakarta

Selebaran kampanye Jokowi untuk menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.
Jokowi dan wakilnya F.X. Hadi Rudyatmo.
Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan persentase suara sebesar 36,62%. Setelah terpilih, dengan berbagai pengalaman di masa muda, ia mengembangkan Solo yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas luar negeri. Berkat pencapaiannya ini Jokowi terpilih kembali sebagai Wali Kota Surakarta pada tahun 2010 dengan persentase suara sebesar 90,09%.

Rebranding Solo

Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.
Rebranding ini turut didukung dengan pengembangan citra kota Solo sebagai "kota budaya" dan "kota batik". Pada tahun 2011, misalnya, Solo menjadi ibukota batik Indonesia. Selain itu, sejak tahun 2008, kota Solo setiap tahunnya selalu mengadakan Solo Batik Carnival.Di bawah kepemimpinan Jokowi pula kota Solo dikembangkan sebagai kota MICE, yang merupakan singkatan dari meetings (pertemuan), incentives (insentif), conferencing (konferensi), dan exhibitions (pameran). Sebagai tindak lanjut branding, Jokowi aktif melakukan pendekatan kepada para penanam modal, terutama pengembang properti untuk menyediakan fasilitas konvensi dan hotel. Ia juga mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007, Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Selain itu, Solo menjadi tuan rumah Euro-Asia World Heritage Cities Conference and Exhibition pada tahun 2008, Solo International Ethnic Music Festival (SIEM) pada tahun 2007 dan 2008 dan International Performing Arts Festival pada tahun 2009.

Mendamaikan Keraton Surakarta

Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono XII wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri maupun putera mahkota, sehingga terjadi pertentangan antara kedua putranya, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh tahun ada dua raja yang ditunjuk oleh kedua pihak di dalam satu Keraton.
Konflik ini akhirnya mendorong campur tangan pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme kepemimpinan, dengan Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai wakil atau Mahapatih. Penandatanganan kesepahaman ini didukung oleh empat perwakilan menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun konflik belum selesai karena beberapa keluarga keraton masih menolak penyatuan ini.
Puncaknya adalah penolakan atas Raja dan Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. Keduanya dicegat di pintu utama Keraton di Korikamandoengan..Jokowi akhirnya berperan menyatukan kembali perpecahan ini setelah delapan bulan menemui satu per satu pihak keraton yang terlibat dalam pertentangan.. Pada tanggal 4 Juni 2012 akhirnya Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya konflik Keraton Surakarta yang didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar oleh Panembahan Agung Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan rekonsiliasi.

Pembenahan pedagang kaki lima

Program yang mencuatkan namanya selama menjadi Wali Kota Solo adalah pembenahan pasar dan pedagang kaki lima. Salah satu contohnya adalah pedagang kaki lima di Monumen 45 Banjarsari. Jokowi menggunakan pendengkatan nguwonke wong atau memanusiakan manusia sehingga tidak memaksa atau pun menggusur pedagang, sebaliknya mengedepankan dialog dan makan siang bersama agar pedagang mulai berani menumpahkan keluhannya langsung. Selain itu, dibuka pula jalur diskusi di mana saja, seperti di Balai Kota, warung, wedangan, pinggir jalan, hingga di Loji Gandrung..
Setelah 54 kali sesi makan siang bersama selama 7 bulan, pedagang mulai luluh dan Pemerintah Kota Solo mengistimewakan para pedagang yang bersedia pindah dengan membuatkan arak-arakan hingga ke tempat baru

Pembenahan transportasi umum

{{{box_caption}}}
{{{box_caption}}}
Pada masa kepemimpinan Jokowi, Batik Solo Trans (atas) dan Sepur Kluthuk Jaladara (bawah) diperkenalkan
Untuk urusan transportasi umum, berbagai jenis angkutan telah direalisasikan, seperti Batik Solo Trans yang merupakan bus yang beroperasi di dalam kota dan menghubungkan kota Solo dengan Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo.[10] Selain itu, pada masa kepemimpinan Jokowi, diluncurkan Prambanan Express Train yang merupakan kereta komuter yang menghubungkan kota Solo dengan Yogyakarta. Untuk mengintegrasi sistem transportasi, pemerintah Solo dan Yogya menandatangani moratorium terkait penggunaan kartu pintar di kedua kota.
Jokowi pada tahun 2009 juga meluncurkan kereta wisata peninggalan Belanda yang disebut Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta yang dibuat pada tahun 1896 dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar ini melintasi Kantor Wali Kota Surakarta, Loji GandrungMuseum Radi PustakaMuseum Batik Danar Hadi, dan Stasiun Sanggrah, sebelum akhirnya kembali ke Stasiun Purwosari. Selain itu, pada 20 Februari 2011, bus tingkat Werkudara juga dioperasikan dan segera menjadi salah satu ikon kota Solo.
Pada Juli 2011, Jokowi meluncurkan Railbus Batara Kresna yang melayani rute Sukoharjo-SurakartaRailbus yang mulai dioperasikan pada Agustus 2012 ini dibuat oleh PT INKA. Namun, pada November 2012, railbus ini tidak berjalan lagi karena mengalami kerugian, dan permintaan subsidi oleh Wali Kota Solo saat itu F.X. Hadi Rudyatmoditolak oleh DPRD Surakarta.

Hari bebas kendaraan bermotor

Pada tahun 2010, Jokowi menggagas hari bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Slamet Riyadi setiap hari Minggu dari pukul 6 hingga 9 pagi, walaupun jalanan sudah didatangi pejalan kaki dari pukul 5 pagi. Selain itu, pada hari Sabtu 31 Desember 2011 dan Minggu 1 Januari 2012, kota Surakarta berhasil mengadakan malam bebas kendaraan bermotor pertama di Indonesia

Pembenahan pendidikan dan kesehatan

Di Solo, Jokowi menetapkan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS).[52] Program PKMS menyediakan layanan kesehatan gratis untuk rakyat miskin di Solo.[53] Pemegang kartu PKMS terdiri dari dua kelas, yaitu "Gold" dan "Silver".[53] Kelas "Gold" diberikan untuk warga yang benar-benar miskin (sehingga semua biaya kesehatannya ditanggung pemerintah), sementara warga kota yang belum mempunyai jaminan kesehatan mendapatkan kelas "Silver".[53] Sementara itu, kartu BPMKS diberikan kepada siswa SD dan SMP di Solo yang miskin agar dapat mengenyam pendidikan tanpa dipungut biaya (baik iuran bulanan maupun biaya operasional) di sekolah negeri atau swasta.[54] Terdapat tiga jenis kartu, yaitu "Platinum", "Gold", dan "Silver".[54] Kartu Platinum diberikan untuk siswa yang bersekolah di sekolah plus (sekolah gratis dari program pendidikan di Solo), sementara kartu Gold diberikan kepada warga miskin dan kartu Silver untuk warga mampu.[54] Pemegang kartu Platinum dibebaskan dari iuran bulanan, uang gedung, dan biaya pribadi seperti tas, sepatu, buku, sementara pemegang kartu Gold dibebaskan dari biaya operasional dan pemegang kartu Silver diperlakukan seperti pemegang kartu Gold.[54] Namun, pembebasan biaya tidak berlaku untuk siswa SMA dan SMK, walaupun mereka akan disubsidi sebesar 50%.
Beberapa peninggalan Jokowi di Solo. Dari kiri atas searah jarum jam: Pasar Windujenar, Omah Sinten di kawasan Ngarsopuro yang telah diperbaharui, Halte Bus Batik Trans Solo di Jalan Slamet Riyadi, dan pintu masuk ke Taman Sriwedari yang telah diremajakan.
Selama enam bulan pertama tahun 2012, 15.235 kartu PKMS Silver dan 47.940 kartu PKMS Gold dibagikan kepada rakyat Solo dengan biaya Rp 10,9 miliar, sehingga pada saat itu terdapat 221.722 kartu PKMS Silver dan 14.181 kartu PKMS Gold yang telah didistribusikan.

Solo Techno Park dan Esemka

Pada masa kepemimpinan Jokowi, pembangunan Solo Techno Park diselesaikan. Kompleks yang dibangun di wilayah seluas 7,1 hektare di Jebres ini dimaksudkan sebagai tempat produksi dan pelatihan teknik.[55] Pada tahun 2012, Jokowi menjadikan Esemka (yang merupakan mobil buatan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil dinas resmi Jokowi.[56] Inisiatif Jokowi membuat Esemka mendapat perhatian media nasional.[56] Solo Techno Park sendiri akan dijadikan sebagai pusat produksi massal mobil Esemka.[55] Namun, mobil ini tidak lolos uji kelayakan nasional,[55] sehingga proyek tersebut mangkrak dan lembaga Solo Techno Park pada tahun 2014 memproduksi mesin cetak digital.[57]
Pada tahun 2011, Jokowi juga menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Direktur Utama PT GMF AeroAsia Richard Budihadianto mengenai pengembangan kemampuan penyediaan sumber daya manusia dalam bidang perawatan pesawat terbang, sehingga Solo Techno Park menjadi tempat pelatihan teknisi pesawat terbang.

asumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo